Thursday, April 17, 2008

Runtuh Juga Pertahanan


Alhamdulillah, sekali lagi Allah mengingatkanku. Allah menegurku yang telah berbuat zhalim terhadap fisikku. Setelah beberapa minggu beredar tiada henti, sering kehujanan dan menantang angin malam tanpa memerhatikan pola makan, akhirnya benteng pertahanan tubuhku runtuh jua.

Syukurlah Allah tidak menegurku dengan memberikan penyakit yang parah. Hanya kurasa bahwa fisikku protes karena tidak ada jeda dia bekerja. Pagi siaga, malam tak henti juga bekerja. Mengejar setoran yang padahal aku bisa menolaknya. Tapi dasar manusia, rakus, ingin dikerjakan semua. Astaghfirullah... Ampuni hamba, ya Allah.

Segala nikmat-Nya aku abaikan demi mengejar dunia yang pasti fana. Jikalah aku terjaga di malam hari, kenapa pula bukan untuk mendekat kepada-Nya. Sungguh, apa sih yang aku cari?

Penciptaan manusia amatlah sempurna, tapi aku mengabaikan hak dan kewajibanku terhadap diriku. Harusnya aku menjaganya, harusnya aku memberikan haknya, harusnya aku menggunakannya sesuai kadarnya. Tapi apa yang aku lakukan? Dengan sombongnya dan merasa jagoan, aku menganggap semua bisa aku lakukan.
Tenang saja, aku bisa mengemban semua itu. Percayalah!
begitu aku menganggapnya.

Akhirnya, runtuh juga pertahanan itu. Allah menegurku begitu manisnya. Adakah aku harus bermuram durja? Tidak pantas! Sungguh, seharusnya aku mesti bersyukur karena tegurannya tidaklah begitu dahsyatnya. Meski begitu, benarlah bahwa sehat itu mahal harganya. Ia begitu berharga.

Allahumma 'aafinii bi badanii, Allahumma 'aafinii fi sam'ii, Allahumma 'aafini fi basharii.

2 comments:

semuacinta said...

huahahaha... akhirnya jagoan kita sakiit...

semoga cepat sembuuuh!

Ian Hamzah said...

huuuuuuuu.... enggak seruuuuuuu
alhamdulillah, gw dah sembuh. kemarin kejadian lg gw keluar seharian. padahal hari ahad booo