Wednesday, March 31, 2010

MPASI 6 Bulan Si Azzam

Bismillahirrahmanirrahim

Sejak kelulusan S1 ASIX-nya, Azzam mulai menghadapi tantangan baru, yaitu dunia MPASI. Kepanjangan akronim ini adalah Makanan Pendamping ASI. Karena ini adalah PENDAMPING, tentu makanan utamanya tetap ASI. Fase ini juga jadi tantangan baru buat saya, bundanya. Karena sejak awal, saya menginginkan segala asupan yang akan diterima Azzam adalah racikan dari tangan saya. Uhuy… saya yang amat awam dan amatir dalam hal masak-memasak harus belajar banyak, harus lebih kreatif mengolah menu (sambil berdoa semoga Azzam seperti buyanya yang tidak pemilih dalam hal makanan). Oleh sebab itu, bergabunglah saya dengan milis MPASIRumahan dan Gizi_bayibalita sejak jauh-jauh hari.

Menu MPASI untuk 6 bulan ini saya mulai dengan puree buah. Saya agak berbeda dengan kebanyakan ibu peserta milis MPASI Rumahan yg memulai MPASI dgn serealia (tepung2an). Setelah saya cari2 info, saya meyakini kalo yg paling awal dikasih adalah makanan cair yg menyerupai ASI (mudah dicerna). Oleh sebab itu, saya putuskan MPASI awal Azzam adalah buah plus ASI.

Meskipun saya berbeda menu awal dengan sebagian besar peserta milis MPASI Rumahan, tapi saya tetap mengikuti PANCASILA MPASI Rumahan.
1.       MPASI dimulai usia 6 bulan
2.       MPASI dimasak sendiri (non instant)
3.       MPASI tidak ditambah gula garam (keduanya hanya memperberat kerja ginjal. Nutrisi dari gul-gar tetap bisa diperoleh dari ASI dan bahan alami makanannya)
4.       MPASI dibuat bertahap (encer dulu baru ditingkatkan kekentalannya)
5.       MPASI berasal dari bahan makanan alami

Nah, berikut ini daftar MPASI Azzam usia 6 bulan
1.       Alpukat + ASI (4 hari. 1x/hari), gak ada reaksi alergi, BAB lancar (setiap hari, tp BAB bayi yg dah mulai MPASI memang berbeda dgn bayi ASI)
2.       Pisang + ASI (3 hari. 1x/hari). Ini pisang yg ditanam abu azzam sewaktu masih bujang. Alhamdulillah, gak ada alergi, BAB lancar.
3.       Labu siam baby + ASI (3 hari. 1x/hari). Dikupas kulitnya, dipotong jadi dua trus digosok2 antar 2 potongan itu utk menghilangkan getahnya, trus dikukus, dihaluskan, tambahkan ASI kalo mau disuapin.
4.       Jambu biji merah +ASI (2 hari. 1x/hari). Hari ketiga diberhentikan krn ada bercak2 merah di muka. BAB jg terlalu lancer (3x/hari).
5.       Pear gak pake ASI karena dah cair (4 hari. 2x/hari). Awalnya dikukus dulu, tapi ternyata Azzam gak begitu suka, dilepeh2in. akhirnya diparut aja setelah dikupas kulit dan dibuang bagian tengahnya. Eh, suka dan gak ada alergi, BAB jg lancar.
6.       Melon gak pake ASI jg (4 hari. 2x/hari). Diambil bagian yg dagingnya aja, trus diparut.
7.       Gasol beras merah wangi + ASI (3 hari. 2x/hari). Gak ada alergi, BAB jg lancar.
8.       Gasol beras coklat + ASI (2 hari. 2x/hari) selingannya semangka. BAB terlampau sering dan encer. Diberhentikan (bubur beras dan semangkanya) pas hari ketiga.
9.       Puree kentang + ASI (3 hari. 2x/hari) dan selingan melon. Gak ada alergi dan pupnya juga lancar.



*gak punya kamera, jadi gak didokumentasikan satu per satu. Paling MPASI hari pertamanya aja (puree alpukat). Itu jg pake hp Buya :D

Kalau dari daftar menu di atas, Azzam sudah mulai kenalan dengan makanan karbohidrat kompleks pada minggu terakhir usia 6 bulannya. Dia juga dah mulai makan 2 kali sehari bersamaan dengan makanan karbohidrat kompleksnya. Selain itu, buah tetap dikonsumsi. Pengennya sih membiasakan Azzam makan buah pada pagi hari, tapi banyak yang menentang. Padahal bagus lho konsumsi jus buah pagi hari. Yah, tapi saya masih tetap usahakan dia makan buah tiap hari, yaitu pada waktu siang hari. Jadi, makan beratnya pas sarapan (jam 9 pagi) dan sore (jam  4 sore). Siangnya (jam 12) makan puree buah atau minum jus buah.Karena makanan Azzam pake cara dimasak sendiri, makanya perlu deh tuh perabotan masakan. Saya berusaha untuk menggunakan peralatan yang berbeda dengan perabotan masak yang biasa saya pakai untuk memasak makanan keluarga. Sejauh ini, yang paling sering dipakai adalah baby food maker. Ini daftarnya:

1.       Baby food maker pigeon (160 rb). Beli di Istana Baby sebrang Pasar Jaya Ciracas
2.       Panci stainless steel bergagang dan ada tutup kacanya (40 rb)
3.       Panci kukus stainless steel (45 rb)
4.       sodet kayu (3 rb)
5.       2 Mangkok stainless steel (@ 5 rb)
6.       Pisau stainless steel (5 rb)
7.       Talenan kayu (5 rb)

Point 2-7 belinya di pasar jaya cibubur. Belum sempat foto perabotannya.

Sedangkan untuk wadah makannya, Alhamdulillah ada kado feeding set pigeon lengkap. Jadi bunda-buya gak pake beliin feeding set lagi.

Oya, saya berusaha memasak sendiri MPASI untuk Azzam. Kalau puree buah, biasanya saya bikinnya dadakan. Makanya pas awal2 MPASI, saya selalu datang siang ke kantor, karena nyiapin makanan untuk Azzam dulu . Nah, pas makan karbohidrat kompleks, saya masaknya pagi sebelum ke kantor.  Kalau kata ndahe, bubur gasol bisa tahan sampai sore. Sementara selingannya (buahnya) saya potong2 dan parut pagi hari jg, sebelum berangkat kerja. Lalu, saya masukkan ke wadah Tupperware dan dimasukkan ke dalam kulkas. Kalau mau disuapin, tinggal keluarkan dari kulkas, tunggu sampai dinginnya hilang atau masukkan ke warmer (ini kado dari kakak ipar).

Alhamdulillah, sejauh ini saya masih bisa menyiapkan makanan untuk Azzam. Azzam juga makan dengan baik, meski kadang ada juga dilepeh2nya. Tapi memang saya tidak memaksakan dia untuk makan. Kalau sudah ditolak, ya gempur saja dengan ASI-nya. Awal MPASI-nya, Azzam sempat turun konsumsi ASIP-nya. Biasanya habis 6-7 botol @100/120 ml per hari, ini jadi 3 botol. Alhamdulillah, sekarang sudah normal, bisa habis 4 botol @120-130 ml per hari. Sama seperti Gaza, jagoannya ndahe, Azzam juga emoh makan kalau ada Bunda. Maunya nenen aja, bahkan kalau ASIPnya masih sisa dan Bunda dah pulang kerja, Azzam menolak dengan keras botol ASIPnya.

Azzamku, Bunda-Buya berusaha memberikan yang terbaik untukmu, Nak. Semoga Azzam semakin shalih, pintar, dan sehat selalu ya.

Friday, March 19, 2010

...

cuma ingin mengatakan,

"Terima kasih, ya Allah. Engkau telah mengirimkan pangeran yang tepat untukku. Terima kasih, ya Allah. Engkau telah anugerahkan kami jagoan kecil yang memeriahkan hati dan hari-hari kami."

Tuesday, March 2, 2010

Nadi Azzamil Iman, S.ASIX

Bismillahirahmanirrahim

Alhamdulillah, Ahad 28 Februari 2010, putra pertama kami lulus program sarjana ASIX (ASI Eksklusif selama 6 bulan). Rasanya senaaaaang sekali. Terlebih karena perjuangan selama 6 bulan itu lumayan bikin berdebar-debar.

Seperti telah saya ceritakan di sini, ASI untuk Azzam baru keluar pada hari ketiga. Alhamdulillah, selama 2 hari itu, Azzam mampu bertahan dgn cadangan makanan yg ada di tubuhnya. Saya dan keluarga pun tidak serta merta memberikan sufor, air putih, atau makanan lainnya. Sukses deh sosialisasi ASIX ke keluarga.

Nah, karena saya seorang ibu rumah tangga yang bekerja di luar rumah, saya pun akhirnya bergabung dgn para pejuang ASI. Mulailah stok ASIP sebulan sebelum masa cuti berakhir. Dua minggu sebelum masuk, Azzam pun mulai diajari minum ASIP.

Awalnya, susah jg tuh menghasilkan ASI peras dan gak gampang ngajarin minum ASIP dgn media selain dot. Namun, berkat dukungan the best breastfeeding father (terima kasih buya) dan semua pihak pendukung (ortu, mertua, dan ibu asuh azzam), semua bisa diatasi. Alhamdulillah.

Nah, ternyata saya pun mengalami tantangan para pejuang ASI itu. Dari mulai produksi menurun, stok ASIP menipis, kejar tayang, sampai dinas keluar, dll. Sempat atasan meminta saya untuk ikut ke Kairo. Seneng tentunya, tapi langsung dilema karena stok ASIP gak memungkinkan untuk ditinggal selama kalau saya ikut ke sana. Alhamdulillah, bos saya yg baik hati mengerti kondisi saya. Saya pun menolaknya. Tapi bukan berarti saya jadi lega. Karena ketika saya dilema itu, saya stress agaknya. Produksi ASI menurun, stok ASIP yg tadinya 38-40 botol tiba2 terkuras jadi 13 botol karena saya selalu defisit (ASIP yg saya peroleh hari itu tidak sebanyak ASIP yg dikonsumsi Azzam).

Segala upaya saya usahakan. Mulai dari makan sayuran hijau yg banyak, minum air putih yg banyak, habbatus sauda, sari kurma, bahkan selangu-langunya susu saya minum. Yup, saya minum susu kedelai setiap hari. Ternyata gak berpengaruh banyak. Akhirnya saya ikhlasin aja. Seberapa pun ASIP yg saya peroleh, selalu saya syukuri dan selalu saya katakan kepada diri saya, "Kamu hebat, ini banyak, lho!" (sambil menatap botol uc yg terisi separuh, bahkan pernah cuma 20 ml)

Alhamdulillah, support dari segala pihak terus mengalir. Saya pun semakin terpicu dan akhirnya produksi membaik, meski tidak jg dikatakan meningkat. Intinya, memang saya harus rileks, ikhlas dgn segala yg bisa saya usahakan.

Nah, tidaklah mengherankan kalau sekarang saya sedikit lega. Kenapa sedikit? Karena perjuangan sesungguhnya belum berakhir. Saya ingin tetap bisa memberikan ASI untuk Azzam sampai usianya 2 thn. Terbayang kan perjalanannya masih butuh waktu yg lumayan? Oleh sebab itu, mohon doa dan support dari teman2 semua, ya.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh