Tuesday, October 21, 2008

Tentang Ketakutan

Aaaaaaaaaaah... gengsi rasanya saya menulis tentang ketakutan saya ini. Mungkin malu kalau kedegilan saya tampak oleh orang lain. Huh...!

Tapi buat apa mempertahankan gengsi dan harga diri, toh akhirnya itu semua gak berarti. Akhirnya, ketakutan itu harus saya akui. Yah, saya adalah si penakut. Cuma sama buah yg berambut saja saya bisa takut sampai pingsan. Cuma ngomong ke atasan saja saya canggung gak karuan. Cuma karena gak tahu besok bakal seperti apa saja saya takut kehilangan pekerjaan. Ih, kayak enggak punya Allah, Sang Maha Pelindung!

Rasa takut kan manusiawi, dalih saya. Tapi akhirnya saya sadari bahwa itu muncul ketika saya belum beraksi. Saya belum usaha yang akhirnya usaha itu meyakinkan hati bahwa saya bisa melaluinya.

Terbukti, saya yang takut setengah mati dengan buah "itu" akhirnya mulai berani. Karena apa? Karena setiap hari saya harus melewati 2 pohon besar buah itu, tentu berikut buah2nya yang sering berguguran di tanah.

Terbukti, saya yang canggung terhadap atasan 0saya bisa mencair karena beliau ternyata teman sekelas tante (istri om saya [om di dunia maya]). Ah..., ternyata dunia itu sempit ya?

Pokoknya, kekhawatiran, ketakutan yang tak berdasar itu bisa dilawan. Lawanlah diri sendiri karena ternyata ketakutan itu adalah ketakutan akan diri kita sendiri.

2 comments:

semuacinta said...

jadikan ketakutan itu sahabat... jangan kuntilanaknya yg dijadikan sahabat... okeh?

Ian Hamzah said...

tentu, aku akan jadikan emak oyo n anaknya jadi sahabat :p