Monday, July 21, 2008

Saat Komitmenku Dipertanyakan Kembali

Ahad adalah satu hari yang senantiasa kurindu. Bukan, bukan karena aku bisa libur hari itu. Bukan, bukan karena aku tidak disibukkan oleh rutinitas harianku. Tapi lebih dari itu, aku rindu hari itu karena itulah waktuku mengisi ulang semangatku. Recharge hatiku yang terkadang mengalami kemerosotan. Menata kembali prioritas yang kadang terlupakan.

Ahad kemarin, tidak seperti biasanya. Agenda pekanan itu diselenggarakan di sebuah taman bunga di ujung Cibubur. Susana asri, sejuk, dan hijau menyambut. Ketemui wajah-wajah yang amat kurindu di setiap minggu, terlebih semua bisa hadir hari itu. Ah…, ingin rasanya memeluk mereka erat seraya mengucapkan, “Tahukah kamu, aku merindumu? Sungguh, kamu selalu kuhadirkan di tiap-tiap doa awamku.” Tapi lidahku kelu. Rasa malu lebih menguasaiku daripada kecintaanku kepada mereka. Hatiku terlampau keras dan angkuh, sehingga tak mampu ucapkan rasa itu.

Kemudian satu per satu dari kami pun mengungkapkan segala rasa kami. Tetap, aku yang dengan gaya ‘selengekan’, menyembunyikan rasa itu. Mungkinkah karena rasa itu terlampau dangkal? Atau aku memang sebenarnya tidak tulus menyayangi mereka? Sementara itu, satu per satu dari mereka menumpahkan segala rasa mereka. Segala rasa sayang dan syukur mereka. Namun, ada kekecewaan terdalam ternyata. Sampai-sampai membuat mereka menangis, dan aku pun terdiam. Itu salahku.

Aku tidak mampu mengulang waktu untuk membenahi kesalahanku yang lalu. Aku tak mampu menambahkan waktu yang ada 24 jam menjadi 60. Aku hanya membutuhkan manajemen yang benar. Mengukuhkan prioritas. Mencairkan hati yang beku dan tak peka ini. Hingga semua mau mereka dapat aku penuhi. Sehingga tak ada lagi sakit hati.
Sungguh, tertampar hati ini saat komitmenku dipertanyakan kembali. Benarkah aku sudah memberikan diri ini setulus hati untuk bersama berjuang, meniti jalan dakwah ini?

No comments: