Tuesday, March 2, 2010

Nadi Azzamil Iman, S.ASIX

Bismillahirahmanirrahim

Alhamdulillah, Ahad 28 Februari 2010, putra pertama kami lulus program sarjana ASIX (ASI Eksklusif selama 6 bulan). Rasanya senaaaaang sekali. Terlebih karena perjuangan selama 6 bulan itu lumayan bikin berdebar-debar.

Seperti telah saya ceritakan di sini, ASI untuk Azzam baru keluar pada hari ketiga. Alhamdulillah, selama 2 hari itu, Azzam mampu bertahan dgn cadangan makanan yg ada di tubuhnya. Saya dan keluarga pun tidak serta merta memberikan sufor, air putih, atau makanan lainnya. Sukses deh sosialisasi ASIX ke keluarga.

Nah, karena saya seorang ibu rumah tangga yang bekerja di luar rumah, saya pun akhirnya bergabung dgn para pejuang ASI. Mulailah stok ASIP sebulan sebelum masa cuti berakhir. Dua minggu sebelum masuk, Azzam pun mulai diajari minum ASIP.

Awalnya, susah jg tuh menghasilkan ASI peras dan gak gampang ngajarin minum ASIP dgn media selain dot. Namun, berkat dukungan the best breastfeeding father (terima kasih buya) dan semua pihak pendukung (ortu, mertua, dan ibu asuh azzam), semua bisa diatasi. Alhamdulillah.

Nah, ternyata saya pun mengalami tantangan para pejuang ASI itu. Dari mulai produksi menurun, stok ASIP menipis, kejar tayang, sampai dinas keluar, dll. Sempat atasan meminta saya untuk ikut ke Kairo. Seneng tentunya, tapi langsung dilema karena stok ASIP gak memungkinkan untuk ditinggal selama kalau saya ikut ke sana. Alhamdulillah, bos saya yg baik hati mengerti kondisi saya. Saya pun menolaknya. Tapi bukan berarti saya jadi lega. Karena ketika saya dilema itu, saya stress agaknya. Produksi ASI menurun, stok ASIP yg tadinya 38-40 botol tiba2 terkuras jadi 13 botol karena saya selalu defisit (ASIP yg saya peroleh hari itu tidak sebanyak ASIP yg dikonsumsi Azzam).

Segala upaya saya usahakan. Mulai dari makan sayuran hijau yg banyak, minum air putih yg banyak, habbatus sauda, sari kurma, bahkan selangu-langunya susu saya minum. Yup, saya minum susu kedelai setiap hari. Ternyata gak berpengaruh banyak. Akhirnya saya ikhlasin aja. Seberapa pun ASIP yg saya peroleh, selalu saya syukuri dan selalu saya katakan kepada diri saya, "Kamu hebat, ini banyak, lho!" (sambil menatap botol uc yg terisi separuh, bahkan pernah cuma 20 ml)

Alhamdulillah, support dari segala pihak terus mengalir. Saya pun semakin terpicu dan akhirnya produksi membaik, meski tidak jg dikatakan meningkat. Intinya, memang saya harus rileks, ikhlas dgn segala yg bisa saya usahakan.

Nah, tidaklah mengherankan kalau sekarang saya sedikit lega. Kenapa sedikit? Karena perjuangan sesungguhnya belum berakhir. Saya ingin tetap bisa memberikan ASI untuk Azzam sampai usianya 2 thn. Terbayang kan perjalanannya masih butuh waktu yg lumayan? Oleh sebab itu, mohon doa dan support dari teman2 semua, ya.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

No comments: